Tinggal 500 Meter dari Kantor Bupati, Nenek Miskin Tak Pernah Dapat BantuanZahra (80) sontak menangis sembari saat Tribun Bali mengunjungi rumahnya RT I Lingkungan/Kelurahan Kampung, Singaraja, Buleleng, Minggu (18/10/2015). Nenek Zahra tak bisa membendung air matanya saat didatangi tamu.
“Dia memang suka menangis kalau ada orang yang menengoknya, menangis terharu, senang. Memang selama ini dia jarang ketemu orang lain,” ucap keponakannya, Nur Fahriah.
Nenek ini kesehariannya hanya dihabiskan di dalam kamar seluas 4x3 meter yang hanya memiliki sedikit ventilasi.Sudah empat tahun ia menderita lumpuh, sejak terjatuh dari kamar mandi. Tulang pergelangan tangan kiri dan pinggul kirinya mengalami luka hingga ia merasakan sakit yang teramat perih.
Bukan hanya tidak bisa berdiri, sekadar duduk saja ia tidak sanggup.
Begitupula untuk makan, mandi dan buang air dilakukannya di dalam kamar.
“Sakit sekali di sini, nggak bisa dibuat gerak,” ucap Zahra lirih sembari memegangi pinggulnya.
“Sehari-hari ya cuma tidur di kamar, enggak bisa dibuat gerak, kalau dibawa keluar terasa sakitnya. Selama empat tahun ya diam di kamar, kecuali kalau hari raya baru dibawa keluar sebentar untuk ketemu saudara-saudaranya,” tambah Nur.
Selama empat tahun sakit, Zahra hampir tidak pernah mendapatkan perawatan medis. Ia hanya dibawa ke tukang pijat saja.
“Pernah dulu saya bawa ke RSUD, katanya harus operasi dan habis Rp 3 juta, saya bawa lagi pulang karena enggak ada biaya,” ucapnya.
Meski tinggal di rumah yang hanya berjarak 500 meter dari Kantor Bupati Buleleng, tetapi selama ini Zahra yang termasuk warga miskin dan tak berdaya tidak pernah sekalipun mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng.
Lurah Kampung Singaraja mengatakan, dirinya sudah berulangkali mengajukan bantuan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng untuk warganya yang miskin dan cacat.
Namun sampai kini masih belu ada realisasinya. Kini tercatat ada enam orang cacat miskin yang ada di kelurahan tersebut.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, IGN Mahapramana mengatakan, warga miskin yang sakit akan mendapatkan pengobatan gratis.
Ia meminta warga miskin yang sakit agar dibawa ke puskesmas terdekat. Jika tidak sanggup, maka petugas medis yang akan mendatangi ruamhnya.
“Bisa dapat pengobatan gratis. Kalau tidak sanggup, biar petugas kami yang ke sana, kasih tahu saja alamat lengkapnya, besok kita cek ke sana,” ujarnya, Minggu.(*