Banyak yang salah kaprah mengenai perbedaan alergi susu sapi dengan intoleransi laktosa. Alergi merupakan reaksi sistem pertahanan tubuh terhadap faktor (fraksi protein) yang terkandung dalam susu.
Sementara intoleransi adalah reaksi non-alergi yang disebabkan oleh kurangnya laktase (enzim yang bertugas mencerna laktosa, suatu jenis gula di dalam susu), sehingga penanganan keduanya pun berbeda.
Sejumlah 54% dari reaksi alergi disebabkan oleh reaksi antibodi IgE terhadap fraksi protein yang terdapat dalam susu dan 46% disebabkan oleh reaksi non IgE. Alergi ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak.
Penelitian yang dipublikasikan oleh The American Society for Parenteral & Enteral Nutrition menunjukkan tingkat kesembuhan alergi pada anak saat menginjak usia 1 tahun adalah 56%, kemudian 77% pada usia 2 tahun, 87% pada usia 3 tahun, 92% pada usia 5 dan 10 tahun, serta 97% pada usia 15 tahun.
Anak dapat mengalami gejala alergi susu langsung setelah mengonsumsinya (reaksi cepat) dan sebagian lainnya gejalanya baru muncul setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi susu (reaksi lambat).
Baca juga artikel berikut :
Bahaya Membentak Anak Dapat Merusak Syaraf Otaknya
Lalu apa saja gejala alergi susu sapi? Halaman berikut penjelasannya
Gejala alergi susu sapi biasanya muncul beragam, namun ada 3 gejala yang tersering muncul. Diantaranya adalah:
- Gejala pada saluran pencernaan adalah gejala tersering (50-80%)
- Diikuti dengan gejala pada kulit (20-40%), dan
- Saluran pernapasan (4-25%).
Gejala reaksi cepat alergi susu sapi muncul dalam hitungan menit atau jam setelah mengonsumsi susu sapi dan umumnya disebabkan oleh respon antibodi IgE terhadap protein susu. Gejalanya antara lain:
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Sesak napas atau mengi
- Ruam, bengkak, gatal pada kulit
- Diare
Namun disamping gejala yang umum terjadi diatas, terdapat juga gejala yang munculnya lambat. Halaman berikut penjelasannya:
Reaksi lambat alergi susu sapi umumnya disebabkan oleh respon hipersensitivitas non antibodi IgE dan berlangsung dalam hitungan jam atau hari setelah konsumsi susu. Gejalanya antara lain:
- Penurunan berat badan
- Pertumbuhan terhambat
- Ruam kulit seperti eksim
- Menolak makan
- Diare
- Kolik perut
- Mudah marah dan rewel
Anak yang mengalami alergi susu sapi yang melibatkan antibodi IgE memiliki risiko besar mengalami alergi terhadap lingkungan (polutan, debu, dan lainnya).
Bila anak Anda menderita alergi susu sapi, sebaiknya anak Anda menghindari segala makanan yang berbahan dasar susu sapi seperti keju, biskuit susu, mentega, yoghurt, dan sebagainya. Sebagai alternatif, Anda dapat memberinya susu kedelai, susu beras, dan susu nabati lain untuk memenuhi nutrisinya.
Sumber : http://www.klikdokter.com