Hentikan Kebiasan Merokok Sehabis Makan, Jika Tidak Tanggung Sendiri Akibatnya
Kebanyakan orang di Indonesia banyak yang teracuni nikotin yang ada dalam kandungan rokok. Bermula dari coba-coba lalu menjadi kebiasaan dan pada akhirnya menjadi kecanduan.
Bagi sebagian orang rokok adalah penghilang stres, penghilang kejenuhan, teman galau, gaya hidup, dan anti kecut sehabis makan.
Untuk poin terakhir, uniknya di Indonesia sendiri tidak sedikit yang menganggap bahwa merokok setelah makan sangat ideal.
Untuk menghentikan hal tersebut secara langsung tentu tak mudah, akan tetapi ada bebrapa cara untuk mencegahnya secara perlahan.
Dan berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan setelah makan, agar Anda Tidak merokok, seperti dilansir oleh Voice.com.
1. Berbicara dengan orang lain
Jika Anda makan dengan keluarga atau teman, cobalah setelah makan membuka perbincanagan dengan mereka. Hal ini dapat membuat Anda lupa untuk merokok karena terlalu sibuk membicarakan topik yang sedang dibahas bersama keluarga atau teman.
2. Berdiri dan mencuci piring
Jangan bersantai-santai setelah makan, langsung berdiri dan lakukan kegiatan lain misalnya mencuci piring. Melakukan hal yang bersifat fisik dapat mengurangi keinginan Anda untuk merokok.
3. Permen
Mungkin makanan ini sudah tidak asing di telinga anda karena permen selalu kita temui di warung-warung, mungkin dengan memakan atau mengemut permen setelah makan bisa mengabaikan rasa ingin merokok anda..
Baca juga artikel berikut :
Istri Durhaka! Suami Bekerja Ia Selingkuh
Kenapa Kebiasaan Merokok Setelah Makan Harus Dihentikan?
Diuktip pilihdokter.com pada faktanya merokok tidak baik untuk kesehatan, tidak peduli kapan, terlebih jika Anda mengidap gastritis, kolitis, dan irritable bowel syndrome.
Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung. Dilihat dari waktu terjadinya, gastritis dibagi menjadi dua: gastritis akut atau muncul secara mendadak dan cepat reda serta gastritis kronis atau terjadi secara perlahan dan berlangsung lama.
Kolitis adalah penyakit berupa peradangan usus besar yang menyebabkan gejala nyeri, meradang, diare dan perdarahan anus.
Usus besar meliputi area dari caecum (tempat menempel usus buntu/appendiks), kolon ascendant, kolon transversum, kolon descendent, sigmoid, rektum, dan anus.
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan usus, yang menyebabkan perut sakit, kram atau kembung, dan diare atau sembelit. (abs)
Sumber : tribunnews.com