Pada tanggal 20 Agustus kemarin, astronot stasiun luar angkasa ISS berhasil mengabadikan kemunculan cahaya merah di atmosfer. Menariknya, bukan cuma satu cahaya merah saja yang muncul, tetapi dua.
ISS yang saat itu mengudara di barat daya Meksiko melihat cahaya merah, atau yang biasa disebut 'sprite', itu di atas negara bagian Missouri, Illinois, dan Texas. Cahaya tersebut diperkirakan sekitar 2.200 kilometer di atas tiga negara bagian Amerika itu.
Hanya berselang 2 menit 58 detik kemudian, kembali muncul cahaya merah yang sama di atas pantai El Salvador. Kali ini ketinggiannya cukup rendah, hanya 1.150 kilometer dari atas permukaan air laut.
Munculnya dua cahaya merah di atmosfer dalam waktu yang sangat dekat itu sontak membuat ilmuwan penasaran dan terkejut. Sebab, sebelumnya kemunculan sprite diklaim sangat langka.
Foto sprite pertama diambil sekitar tahun 1989, sayangnya foto itu masih hitam putih. Foto berwarna dari cahaya merah itu baru bisa didapatkan pada tahun 1994. Jika ditotal, penampakan dari sprite memang bisa dihitung dengan jari.
Lalu, apa sebenarnya cahaya merah itu? Karena kerap muncul di atas awan badai, sprite kerap diduga sebagai jenis petir baru. Namun, setelah ilmuwan meneliti foto-foto dari sprite, terungkap bila cahaya itu terbentuk dari plasma bermuatan (seperti listrik) yang bersuhu rendah alias dingin.
sumber : merdeka.com